Rini Sugianto,
animator Indonesia yang kini tinggal di kota Wellington, Selandia Baru,
kembali menjadi tim sukses dari beberapa film Hollywood.
Kecintaan terhadap dunia animasi telah membuahkan kesuksesan di
Hollywood. Setelah ikut menggarap film animasi Tintin, Rini Sugianto,
animator Indonesia yang kini tinggal di kota Wellington, Selandia Baru,
kembali menjadi tim sukses dari beberapa film Hollywood yang berhasil
menduduki posisi teratas di Box Office.
“Animasi sendiri itu
very detail oriented. Saya suka ngerjain
something yang
detail oriented. Kadang nyapein, cuman
it’s fun.
It’s fun
ngeliat something yang dari nggak bergerak sampai akhirnya bergerak.
Terutama kalau orang yang ngeliat nggak bisa bedain apakah itu
live action atau 3D,” kata perempuan lulusan S1 jurusan arsitektur dari Universitas Parahyangan di Bandung.
Sejak tahun 2010, Rini yang meraih gelar S2 jurusan animasi dari Academy
of Art di San Francisco, bekerja di perusahaan WETA digital, milik
sutradara Peter Jackson. Awal kepindahan Rini dari Amerika ke Selandia
Baru adalah untuk menggarap film The Adventure of Tintin: the Secret of
Unicorn.
Rini Sugianto, menjadi animator untuk WETA Digital
“Tahun kemarin lumayan sibuk. Jadi setelah Tintin saya ikutan ngerjain
film Avengers, setelah itu film Hobbit, November kemarin. Sekarang yang
baru akan keluar yang baru selesai juga itu Iron Man: 3,” kata Rini.
Menurut jadwal, film Iron Man: 3 akan tayang di Amerika mulai bulan Mei
mendatang.
“Iron Man: 3 itu yang ngerjain bukan hanya WETA aja, jadi
company-company lain juga ikutan ngerjain” tambah perempuan kelahiran tahun 1980 ini.
Ikut menggarap film-film Hollywood yang terkenal dan paling dinanti bagi
Rini adalah hal yang sangat menyenangkan. “Senang yah. WETA kebetulan
dapat
high profile project. Jadi kita banyak kesempatan untuk
ngerjain film-film yang lumayan terkenal dan ditunggu-tunggu sama orang.
Yang paling serunya mungkin kita bisa tahu
ending filmnya sebelum filmnya
hit theater. Jadi bisa tahu
storynya dulu. Kita bisa lihat
behind the scenenya
dan pembuatannya. Kayak film Hobbit itu kan termasuk salah satu film
yang ditunggu-tunggu orang banget yah, setelah Lord of the Rings sepuluh
tahun lalu.
Red Carpetnya kebetulan di Wellington, kita semua satu
company ikutan nonton dan satu kota Wellington ini waktu itu benar-benar
support banget sama filmnya. Rasanya senang aja kita jadi
part of it” ujar Rini.
Suasana di kota Wellington yang merupakan ibu kota dari Selandia Baru
itu sendiri juga cukup ramai menjelang penayangan film perdana the
Hobbit. “Mereka benar-benar bersihin kotanya dan meraka taruh
sculpture (patung) yang ukuran besar banget di key point di Wellington. Jadi misalnya mereka bikin sculpture
Gollum yang
huge banget dan taruh di airport buat orang-orang lihat pas mereka
landing. Terus ada
huge Gandalf
di teater Embassy (teater tempat penayangan perdana film Hobbit). Dan
mereka mulai pasang sebulan sebelum premierenya” tambah Rini.
Rini Sugianto Mendaki Gunung
Walaupun begitu, menggarap film-film animasi terkenal tentunya banyak
sekali tantangannya. Berbeda dengan film animasi seperti Tintin yang
seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan komputer, untuk film Hobbit,
Rini dan para animator lainnya harus menggabungkan antara hasil syuting
yang telah dilakukan oleh sutradara Peter Jackson sebelumnya, dengan
animasi yang mereka buat.
“Ruang geraknya sendiri agak-agak terbatas, karena kita harus
matched sama yang mereka sudah syuting. Dan
pressurenya
tinggi pas Hobbit. Karena itu film yang ditunggu-tunggu jadinya kita
benar-benar harus bikin yang bagus” jelas perempuan yang hobi mendaki
gunung bersama suaminya ini.
Rini Sugianto Workshop di Indonesia
Selain sibuk menggarap animasi film, Rini juga sibuk dengan berbagai
kegiatan di Indonesia, yang berhubungan dengan profesinya. “Dari tahun
kemarin saya sudah beberapa kali mengadakan seminar di
universitas-universitas di Jakarta. Juga saya diajak ke Jakarta untuk
ngadain
workshop dua hari. Lumayan interesting ya, karena salah satu
workshopnya justru lebih ke arah
in-depth animation jadi nggak secara general lagi. Terakhir-terakhir ini kita lebih ke arah
education. Kemudian saya juga mengadakan
online school.
Itu untuk animator-animator Indonesia yang mau belajar lebih dalam lagi
tentang animasi. Jadi saya ngajarnya dari sini (Selandia Baru) dan kita
bertemunya
online” ucap Rini.
Rini berharap pendidikan animasi di Indonesia bisa terus meningkat. “Minatnya banyak. Waktu itu saya ngadain
workshop
juga selalu penuh. Yang datang itu memang benar-benar mau tahu tentang
animasi. Tapi kayaknya sarananya masih belum mencukupi. Sudah mulai
banyak jurusan-jurusan animasi terutama di Jakarta. Tapi kayaknya masih
secara general, jadi belum ada yang benar-benar fokus untuk animasi aja”
jelas Rini.
Pesan Rini kepada para animator di Indonesia adalah untuk terus
berlatih. “Keep practicing. Yang belakangan ini sering saya lihat, untuk
para animator, terutama yang baru-baru mulai belajar , jangan rushing
untuk langsung mau ngerjain
big sequence, big shot, big animation. Start from basic. Benar-benar kuatin
basicnya. Setelah itu baru mulai ke
more complicated shot” ujar Rini.
Robert Downey Jr. yang berperan sebagai Tony Stark atau 'Iron Man,' juga akan tampil dalam 'The Avengers.'
Untuk ke depannya, Rini akan terus menghasilkan karya yang tentunya bisa
dinikmati oleh orang-orang di Indonesia. Kata Rini, “saya belum bisa
bilang. Tapi di akhir tahun kita masih ngerjain Hobbit 2. Sekarang in
between Iron Man: 3 dan Hobbit 2 saya ngerjain salah satu project yang lain tapi
it’s a secret right now.”